Dampak Krisis Iklim

Apa dampak perubahan iklim cuma cuaca yang lebih panas?

No. Dampak perubahan iklim jauh lebih besar dan lebih rumit dari sekadar cuaca panas. Cuaca panas ekstrem sendiri di beberapa tempat akan berdampak pada kesehatan dan kelangsungan hidup manusia (bahkan sampai kematian), tapi banyak juga dampak selain itu.

 

Apa contohnya?

Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah naiknya permukaan laut. Suhu yang meningkat akan mengakibatkan bongkahan es besar di Arktik meleleh, yang menyebabkan volume air laut dunia meningkat. Sebagian besar kota-kota penting di dunia terletak di pesisir, dan kota-kota ini terancam akan tergenang, bahkan tenggelam, di masa depan.

 

Buat yang gak tinggal di kota pinggir laut, dampaknya apa untuk kehidupan sehari-hari?

Cuaca panas juga menyebabkan biodiversitas tidak seimbang. Banyak spesies tumbuhan dan hewan yang tidak bertahan di cuaca panas ekstrem. Akibatnya, rantai makanan terganggu. Selain pengaruhnya bagi keanekaragaman hayati, ini juga mengancam pasokan makanan. Suhu laut yang memanas diprediksikan akan mengurangi sebagian besar spesies dan stok ikan di lautan. Kemarau berkepanjangan dan hujan juga akan sangat mengganggu kegiatan pertanian, yang merupakan sumber pasokan makanan kita semua.

 

Krisis iklim ada hubungannya gak dengan bencana alam?

Ada. Bencana yang disebabkan, atau diperparah, oleh perubahan iklim berbeda-beda tergantung karakteristik daerah tersebut. Daerah kering dan berhutan seperti California di Amerika dan juga Australia, sangat rawan kebakaran hebat yang bisa merembet sampai pemukiman. Daerah rawan badai dan angin topan akan mengalami bencana yang lebih destruktif karena perubahan iklim.

 

Kalau untuk kesehatan kita?

Jelas ada, untuk fisik dan juga mental. Banyak virus dan penyakit yang lebih menyebar di suhu yang lebih panas, khususnya penyakit tropik seperti malaria, dengue, dan kolera. Kekeringan dan kekurangan air juga akan mengakibatkan sanitasi menjadi salah satu masalah besar, sehingga penyakit akan lebih mudah menular. Berkurangnya pasokan pangan juga berpengaruh pada asupan nutrisi kita nantinya, sehingga kekurangan gizi menjadi salah satu ancaman.

 

Apa yang lebih mengancam dari itu semua?

Langkanya bahan makanan, air bersih, dan tempat tinggal layak akan menyebabkan jutaan orang harus mengungsi ke tempat lain. Diperkirakan krisis migrasi akan terjadi di masa depan dikarenakan krisis iklim. Konflik antar ras, suku, agama, negara, dan kelompok kepentingan lainnya juga bisa jadi lebih parah dikarenakan sumber daya alam yang semakin berkurang.

 

Apa masih ada harapan?

Masih ada! Kita semua masih punya kesempatan untuk mencegah skenario terburuk terjadi. Ada dua macam aksi yang bisa kita lakukan: mitigasi dan adaptasi. Mitigasi adalah aksi mengurangi emisi untuk mencegah keadaan menjadi lebih buruk, sedangkan adaptasi adalah menyiapkan ketahanan hidup ketika beberapa dampak krisis iklim sudah tiba.